Tuesday, July 31, 2007
"Wuahhh..., akhirnya kita bisa sing along bareng lagi. Lo siy kemaren-kemaren susah amet diajak jalan, jadi aja gua sing along sendirian!"

Ada 2 hal yang bikin gua keberatan sama omongannya si Zhe. Pertama, gua sama dia itu baru aja jalan kurang dari seminggu yang lalu. Kedua, kata sing along bareng itu kurang tepat karena akhir-akhir ini 'kan bukannya sing along berdua tapi selalu dia sendirian aja secara dia lagi tergila2 sama co nggak jelas dan muter lagu Time AFter Time-nya Cindy Lauper trus menerus dan ngeplay back waktu lagunya selesai.

Ugh!

Okay, now let's talking about my friend-my very useless best friend!

Namanya siy Zylvie, tapi dipanggilnya Zhe. NGgak jelas kenapa dia pengen dipanggil dengan sebutan Zhe, tapi asumsi gua siy dia pengen gaya aja, sok artis! Umurnya 25 tahun. What??!! Gua masih aja shock stiap kali inget klo umurnya 20 tahun secara dia itu nggak nampak seperti orang 25 tahun, well she's act like she's 20. Lulusan sekolah desain di Perancis dan sekarang lagi merintis usaha butiknya sendiri. HObinya belanja sama flirting nggak jelas.

Zhe ini temen lama gua, kita temenan dari zamannya gua masih kecil banget dulu-zamannya gua masih ingusan, pake rok dengan clana dalem kemana2 huhuhu... Kita sempet pisah karena ya itu dia, waktu kuliah dia harus ke Perancis dan sempet tinggal di Aussie untuk beberapa tahun sampai akhirnya...

Waktu itu gua lagi di Jakarta, niat mulia jengukin laki gua yang lagi sakit tp malah ngegap dia ciuman sama mantannya yang sekarang jadi temen baek gua. Bete dan gamang, gua akhirnya mutusin untuk pergi ke Ex dan tadaaa...., gua ketemu sama Zhe secara nggak sengaja dan sejak saat itu gua dan dia jadi sahabat banget.

Oh ya, back to Zhe!

Zhe ini orang yang sangat stabil (not impulsive like me), pinter mengendalikan diri, sabar, tapi juga emosian. Hobinya belanja (and it's very not good for my shopacholic side, really!) sama ngaret. Sekilas dia emang tampak kayak orang metropolitan yang hobinya ngabisin duit dan manja tapi if u really know her, she's far from that thought! Dia ini sangat mandiri, hardworker, dan satu lagi yang gua banggain dari dia-dia itu pinter banget masak. Jangan prnah nyoba spaghetti lada hitam buatannya karena lo pasti bakalan kecanduan! Serius!

Sisi jeleknya itu, dia orang yang terlalu optimis, suka ganggu dengan gayanya sendiri yang kadang nggak kenal tempat dan situasi, suka malu2in, iseng, dan boros.

Ada satu kejadian yang sampai sekarang bikin gua malu banget kalo inget tentang si Zhe. Jadi waktu itu gua sama dia lagi jalan di PVJ -tempat dimana banyak banget orang dan dia setengah teriak, berlagak kyak lagi ngobrol sama gua:

"Sen, tapi 'kan si ibu itu mah nggak bisa melet. Dia itu cuma bisa ngelihat masa depan jadi kalo lo mau melet orang, gua rasa lo harus cari orang laen deh!"

Kontan semua orang liatin gua dengan tatapan nggak banget.

MONYOOOOOONGGG!!!!!!

Atau kejadian lainnya waktu di lampu merah, dia tiba2 aja buka kaca mobilnya terus teriak:

"Lo tuh sakit emang, ya! Suka kok ke cewek lagi!"

Gosh! Kenapa kutukannya harus dari dia siy????!!!

Tapi...

seganggu dan semalu2in apa pun dia ke gua, Zhe adalah orang yang baik. Dia orang yang peling ngertiin gua, paling tahu tentang gua, dan selalu ada di sisi gua kapan pun gua mau.
Ada Zhe selalu menyadarkan gua kalo gua nggak pernah sendiri dan somehow dengan gaya dan caranya tersendiri, Zhe selalu sukses memberikan gua energi untuk menjalani hidup ini for better or worse.

Oh ya, Decil slalu bilang klo friendship is a ship that never sink. As if for me, I think it's just bullshit tapi dengan adanya Zhe-gua percaya klo gua dan Zhe bakalan ada selamanya.

This friendship will be forever and after through joy and cry, we will always be together no matter how till death do us part.

I love you, Zhe! (yucckk..., sound olike lesbian!)

*fotonya nyusul karena ternyata nggak ada di camdig gua huehehe....

posted by senny d'ordinary @ 10:25 PM   3 comments
Monday, July 16, 2007
Turut Berduka Cita Ya, Nong!
Pagi itu gua masih tidur. Capek setelah kemarin baru pulang dari X2 dan gua rasa sangat layak sekali badan gua mendapat hadiah bangun siang apalagi di hari libur kayak sekarang ini, tapi lalu gua melihat nyokap gua masuk kamar dengan baju rapi. PAgi-pagi gini mau pergi, feeling gua mendadak nggak enak.

"Kak, mamanya enong meninggal!" perkataan mama langsung membangunkan gua dan melupakan ngantuk gua.

Enong itu adalah sahabat gua waktu kecil. Rumah kita berdekatan dan kita satu TK. Waktu dulu, nggak ada sehari pun yang gua lewatkan tanpa ada cerita tentang Enong, mulai dari main sega bareng (dulu 'kan yang lagi booming Sega), main rumah-rumahan bareng, sampai ke mall bareng (tentunya dengan BO). Semua hal selalu gua bagi dengan Enong, mulai dari apa yang gua rasain waktu itu sampai permen sekali pun selalu gua bagi dengan Enong.

Tapi lalu gua harus pindah ke BAtam dan artinya gua lost contact sama Enong. Selama 2 tahun gua dan Enong nggak pernah berkomunikasi, sampai akhirnya gua ada di Bandung lagi, menempati rumah yang sama seperti dulu, rumah yang dekat dengan rumahnya Enong.

Kita akhirnya kembali berteman, kembali bersahabat, kembali melewatkan banyak hal dan banyak waktu bersama-sama tapi seiring dengan waktu, perbedaan kami terasa semakin jauh sampai akhirnya... kita tak lagi bersahabat.

Gua masih menganggapnya sahabat karena gua selalu percaya meski kita tidak pernah lagi menghabiskan waktu bersama, tapi tidak akan pernah ada istilah mantan sahabat. Lalu semakin kami beranjak dewasa, kami semakin jauh hingga akhirnya kami tidak pernah bertemu.

Kabar terakhir yang gua dengar adalah mamanya Enong sakit Liver dan sempat masuk rumah sakit dan gua memang udah ada niatan untuk menengok hanya saja tidak pernah ada waktu. Tidak pernah ada waktu karena gua terlalu sibuk dengan urusan dan kehidupan gua sendiri. Tidak pernah ada waktu karena gua terlalu egois untuk memikirkan teman lama yang terlupakan.

Sampai pada hari itu, hari dimana mamanya Enong meninggal. Itulah pertemuan pertama kami setelah bertahun-tahun kami tidak pernah bertemu.

"Maafin mama ya, Pie!" Enong masih memanggilku dengan panggilan 'oppie' (panggilan gua di keluarga dan orang dekat).

GUa mengangguk, sempat bingung harus melakukan apa sampai akhirnya gua hanya diam dan lalu memeluknya dalam-dalam. Gua tahu mungkin pelukan gua ini tidak berarti apa-apa selain tanda belasungkawa tapi gua cuma pengen Enong tahu kalo dia bisa membagi semuanya dengan gua, kalo pelukan gua berarti gua membuka diri untuknya kapan pun dia mau.

Gua lalu mengantar jenazah ke kuburan, satu hal yang jarang sekali gua lakukan karena gua benci sekali dengan kuburan. Gua benci perpisahan dan kuburan mengingatkan gua tentang kebencian itu, kuburan selalu membuat gua pengen menangis tapi kali ini gua melawan semua itu dan memaksakan diri gua untuk datang ke kuburan.

Tepat ketika jenazah mamanya Enong sudah tertimbun oleh tanah, tangisan Enong semakin menjadi dan dia sempat memanggil-manggil 'mama' berkali-kali sampai akhirnya Eneng, kakaknya memeluknya.

Di situ tangis yang sempat tertahan akhirnya pecah gua. BUkan..., kali ini gua nggak lagi menangisi kematian mamanya Enong tapi lebih kepada gua menyesali diri gua.

Gua menyesal karena gua nggak pernah lagi bisa menjadi sahabat yang cukup baik buat Enong
Gua menyesal karena setelah sekian lama gua dan Enong berpisah, gua harus bertemu dalam keadaan seperti ini
Gua menyesal karena gua tidak pernah memaksakan diri gua sebentar pun cuma untuk mengunjungi rumahnya Enong


Dan Nong..., kalo seandainya kamu baca posting ini, gua cuma mau bilang:
Kalo sampai kapan pun Enong adalah sahabat gua
KAlo gua bakalan membuka diri gua untuk kamu kapan pun kamu membutuhkan
Kalo gua bakalan selalu ada untuk Enong
KAlo gua sangat berharap mendapat satu lagi kesempatan untuk memperbaiki hubungan persahabatan kita

Turut berduka cita ya, Nong!
posted by senny d'ordinary @ 11:28 PM   7 comments
Sunday, July 08, 2007
Permintaan Terbaik
Saya sering meminta...
Banyak sekali permintaan yang saya ucapkan
Banyak sekali waktu yang terbuang hanya untuk meminta

Saya sering meminta...
Mulai dari permintaan kecil hingga permintaan besar
Mulai dari permintaan yang mungkin hingga permintaan yang nggak mungkin

Saya sering meminta, tapi setelah meminta saya mempertanyakan
Apakah saya benar-benar menginginkan apa yang saya minta
Apakah saya akan menjadi jauh lebih baik kalau permintaan saya dikabulkan
Apakah permintaan saya adalah permintaan yang baik untuk saya

Saya sering meminta, dan saya selalu mempertanyakan apa yang salah dengan permintaan saya kalau apa yang saya minta tidak dikabulkan

Saya sering meminta...
Begitu banyak permintaan hingga tak pernah ada cukup spasi dan waktu untuk menyebutkannya satu per satu
Begitu banyak permintaan sampai-sampai saya sendiri suka lupa apa permintaan saya itu

Saya sering meminta, tapi saya baru sadar satu hal
Beberapa waktu yang lalu, saya baru saja mendapati diri saya melakukan permintaan terbaik saya

Kamu tahu kenapa itu bisa diklasifikasikan sebagai permintaan terbaik?
Karena tak lama setelah saya meminta, saya mendapatkannya dan tak lama setelah saya mendapatkan jawaban dari permintaan saya itu, saya baru tahu kalau hidup saya menjadi berjuta-juta kali lebih baik karena permintaan saya itu.
Dan hal yang terbaik dari permintaan terbaik saya adalah, pada saat saya meminta saya merasa ragu dan pada saat saya mendaptkan jawaban dari pertanyaan saya, saya mempertanyakan kenapa jawabannya tak seperti yang saya inginkan.

Permintaan terbaik karena...
Saya ragu ketika meminta
Saya bertanya-tanya ketika saya memperolehnya
Dan saya mengetahui semua alasan yang membuat kehidupan saya berjuta-juta kali lebih baik tak lama setelah itu
posted by senny d'ordinary @ 12:23 AM   5 comments
Monday, July 02, 2007
Orang Metropolitan
Saya orang metropolitan, waktu saya masih kecil, di saat anak-anak seumuran saya senang main di kebun binatang, saya lebih menyukai jalan melewati Jalan asia Afrika yang dipenuhi dengan gedung perkantoran

Saya orang metropolitan, waktu lebaran di saat orang-orang pada mudik, saya malah menghabiskan uang lebaran saya di mall

Saya orang metropolitan, waktu teman-teman saya selesai UAS lega karena tidak ada lagi beban, saya malah lega karena akhirnya bisa clubbing lagi

Saya orang metropolitan, waktu long wiken, di saat orang-orang sibuk berpikir mau liburan kemana dan ngapain, di kepala saya hanya ada 2 tempat: mall dan club

Saya orang metropolitan, waktu orang-orang bekerja untuk dapat biaya hidup, saya bekerja untuk dapat biaya belanja

Saya orang metropolitan, waktu orng-orang bilang kebodohan adalah ketidakpintaran, saya malah berpikir kalo kebodohan itu adalah selalu salah dalam mengucapkan kata V, F, dan P (syarat utama jadi metropolitan chic di majalah Bazaar)

Saya orang metropolitan yang boros, shopacholic, hedonis, dan... (taruh semua kata yang kamu mau di situ)
Tapi saya bisa jaga diri, saya tidak brengsek, saya selalu berusaha untuk melakukan progres dalam hidup saya

Dan asal kamu tahu saja!
Untuk menjadi seorang yang metropolitan, kamu harus PINTAR!
posted by senny d'ordinary @ 12:42 AM   4 comments
About Me

Name: senny d'ordinary
Home: Bandung, West Java, Indonesia
About Me: I'm nothing and everything
See my complete profile

Previous Post
Archives
Links
Affiliates
Free Blogger Templates