Kemarin gue ketemu masa lalu. Nampaknya TUhan memang menakdirkan kami untuk bertemu lagi setelah sekian lama kami nggak bertemu. Yah, kemarin nggak tahu kenapa gue pengen banget pergi ke PVJ, sendirian, menghabiskan umur ke 20 lewat 2 hari saya di Starbucks ditemani satu frapuccino caramel dan satu bungkus Dunhil Menthol. Kemarin waktu gue lagi menuju Starbucks, masa lalu memanggil gue. Nggak nyangka meski sudah lama berlalu, suaranya masih mampu menimbulkan getaran untuk gue. Getaran yang sama kayak yang gue rasain dulu. Lalu akhirnya karena waktu itu masa lalu sedang sendirian juga, kami akhirnya menghabiskan waktu bersama di Starbucks. Masa lalu sempat meninggalkan gue, mau ke toilet katanya. Cukup lama sampai akhirnya dia datang dan membawa satu kotak yang dibungkus kado berwarna biru. Masa lalu ngasih kotak itu untuk gue, isiny journal book yang udah lama banget pengen gue beli tapi selalu lupa atau ada saja halangannya. GUe sempet nanya untuk apa ini dan dia bilang itu kado ulang tahun katanya. GUe diam. Takjub karena dulu, dari pertama kali kita berkenalan hingga akhirnya pisah, masa lalu tidak pernah mengingat ulang tahun gue sekali pun. Masa lalu terus cerita tentang keadaannya sekarang, tentang banyak hal buruk yang terjadi padanya sampai akhirnya dia memutuskan untuk berubah. Di sini sisi kemanusiaan dan manusiawi gue berbenturan satu sama lain. Di satu sisi kemanusiaan gue, gue sangat ingin percaya kalo dia memang benar-benar sudah berubah, ingin memberikan sedikit saja simpati gue untuk sang masa lalu. Tapi di sisi manusiawi gue, gue nggak lagi memiliki kapasitas untuk percaya kalo dia benar-benar berubah, ada sedikit dendam dan rasa takut yang menyerang gue begitu dia mengatakan hal itu. Tapi kali ini... Tidak seperti biasanya, gue memutuskan untuk bersikap lebih tegas pada diri gue sendiri, memutuskan untuk nggak lagi goyah, memutuskan untuk berpegang teguh padakomitmen, memutuskan untuk tidak menyerah. Dan gue memutuskan.... UNtuk mendengar ceritanya dan meyakini 50% kebenarannya. NGgak tahu darimana gue bisa mendapatkan kekuatan untuk tidak menerima masa lalu menjadi bagian masa kini dan (apalagi) masa depan gue lagi. NGgak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada gue. Yang gue tahu... Begitu gue pulang, gua langsung mengambil hp hybrid gue, menelepon Andi cuma buat mengatakan gue sayang dia banget, padahal selama ini gue nggak pernah menelpon Andi, biasanya kalo gue kangen, gue hanya mengirim SMS dan dia bakalan telepon gue balik. Yang gue tahu... Gue langsung merasa bersyukur memiliki Andi sebagai seseorang yang sangat berarti di sisi gue, meskipun jarak jauh memisahkan kami, tapi Andi nggak pernah membiarkan gue merasa ditinggalkan sedikit pun. Yang gue tahu... GUe sayang banget sama Andi. Yang gue tahu... Justru adalah hal yang nggak pernah gue sadari sebelumnya Sekarang gue tahu, kenapa kemarin TUhan mempertemukan gue dengan masa lalu. KArena... masa lalu pernah membawa sebagian dari hidup gue yang tanpanya gue nggak bakalan bisa hidup, tapi pertemuan itu membuat gue bisa mengambil kembali bagian yang terbawa olehnya itu, menyimpannya kembali dalam hidup gue, dan (mungkin) menyerahkannya untuk Andi. To: Andi yang rela diganggu kuliahnya hanya karena gue suruh baca postingan ini I love you, babe! I love you even more! There's no word that can describe how much I love you And I... mean it! |
Love you too, hon!
always...
btw, next time kalo mau blg sayang lewat sms aja, kasian ntar tagihan hpnya mahal....
miss, u!
Indonesia jauh ya? hwhwhww
-Andi-